Marhaban ya Ramadhan
Marhaban ya
Ramadhan……
Selamat menjalankan
ibadah puasa bagi kaum muslim di manapun kalian berada. Puji syukur marilah
selalu kita serukan kepada Allah SWT. Karena atas izin-Nya kita masih diberikan
nafas untuk hidup sampai sekarang, sehingga kita dapat bertemu dengan Bulan Ramadhan
yang saat ini sedang kita jalani.
Bulan Ramadhan
adalah bulan yang sangat mengagumkan, karena apa?
Coba sejenak kita
renungkan. Setiap kita beramal sholeh Allah selalu melipat gandakan pahala
kita. Tidak hanya itu, karena begitu istimewanya Bulan Ramadhan pintu neraka
ditutup oleh Allah, para setan dibelenggu dan pintu surga terbuka lebar untuk
orang-orang yang ingin bertaubat, serta mengharapkan ridha dari Allah.
Subhanalah….
Maha suci Allah atas segala rahmat dan hidayah yang telah Dia
berikan untuk kita semua.
Oleh karena itu, jangan menyia-nyiakan kesempatan
yang telah Allah berikan kepada kita. Marilah di bulan yang suci ini kita
memperbanyak amal kebaikkan untuk menutupi dosa-dosa yang mungkin telah kita
lakukan. Selalu ucapkan Alhamdulillah atas segala apa yang terjadi di dalam
hidup kita. Karna di setiap takdirnya akan terselip suatu kebahagian yang nyata
jika kita mau selalu bersyukur kepada-Nya.
Berbicara tentang Bulan Ramadhan menjadi sebuah topik yang sangat indah untuk dibicarakan. Namun
terkadang saya tertawa kecil ketika melihat fenomena-fenomena yang sering
terjadi di bulan ramadhan. Bulan ramadhan seakan menjadi ajang competisi orang
muslim untuk mendapatkan ridha dari
Allah SWT. Mereka berlomba-lomba berbuat kebajikkan, masjid lebih terlihat
ramai, sholat lebih rajin dari biasanya, perbanyak dzikir, dan lainnya.
Terkadang kalau di
pikirkan itu membuat bingung. Kenapa hal-hal positif seperti itu hanya ada dan
terjadi di bulan ramadhan saja. Kenapa di bulan-bulan yang lainnya kita tidak
melakukan hal yang biasa kita lakukan di bulan ramadhan. Dari pendapat beberapa
mengatakan, mereka dapat melakukan hal-hal kebajikan lebih maksimal di karenakan sebuah moment atau waktunya yang tepat, yaitu disaat bulan ramadhan. Lalu
apakah di bulan-bulan yang lain itu bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal
yang baik. Kita berbicara tentang kualitas hidup, dimana setiap individu mau
berbuat baik di setiap harinya bukan hanya di bulan ramadhan saja. Bisa kita
lihat ketika sudah masuk waktu sholat terlebih sholat maghrib. Jamaahnya bisa
full di masjid, sedangkan kalau hari-hari biasa shof sholat di masjid hanya dua
sampai tiga shof saja.
Hal seperti inilah yang harus kita ubah, mindset kita perlu kita revisi. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT tidak hanya di bulan ramadhan saja. Ingatlah, ketika jantung kita masih bisa berdetak itu adalah kesempatan yang Allah berikan kepada kita. Agar kita mampu memaksimalkan bekal kita kelak di akhirat nanti. Jadi meningkatkan iman jangan hanya menunggu saat bulan ramadhan karna kita tidak pernah tahu kapan malaikat maut menjemput kita.
Ketika kita sedang
menunggu waktu berbuka puasa biasanya ada acara kultum di TV. Di dalam benak
kita pernahkah kita berfikir “Kenapa orang itu bisa begitu fasih membaca ayat-ayat Al-Qur’an, berceramah tentang agama,tentang kebajikan, dan lain sebagainya.
Sedangkan di luar sana terdapat sisi lain yang berbeda. misalnya orang-orang yang menjadi brandalan, preman, perampok dan sebagainya. Dari kedua tipe orang diatas pernakah kalian berfikir apa dan kenapa hal itu bisa terjadi. Seperti yang kita tahu manusia di ciptakan sama. Lalu apa yang menyebabkan jalan orang-orang itu berbeda?
Sedangkan di luar sana terdapat sisi lain yang berbeda. misalnya orang-orang yang menjadi brandalan, preman, perampok dan sebagainya. Dari kedua tipe orang diatas pernakah kalian berfikir apa dan kenapa hal itu bisa terjadi. Seperti yang kita tahu manusia di ciptakan sama. Lalu apa yang menyebabkan jalan orang-orang itu berbeda?
Jawabannya adalah karna mereka memilih jalan hidup mereka masing-masing.
Ketika Allah menurunkan kita ke bumi Allah telah memberikan pilihan kepada kita, mau kemana kita akan kembali. Ke sisi-Nya di surga atau di neraka bersama para setan dan pengikutnya.
Semua pilihan itu ada di tangan kita. Manusia yang terbuai dengan keindahan di dunia akan tersesat bersama setan yang menampilkan beribu-ribu keindahan dan kesenangan di dunia. Berbeda halnya dengan orang yang memilih berjalan di jalan Allah. Akan banyak hal kesukaran yang mereka temukan di dalam hidup mereka namun di balik itu semua Allah telah menyiapkan untuk mereka kenikmatan yang tiada bandingnya di dunia yaitu kenikmatan surga bagi hamba-hambya-Nya yang mau berjalan di jalan-Nya.
Semua pilihan ada
di tangan kita, kemana kita akan melangkah membawa arah hidup ini. Surga atau
neraka sebagai tempat untuk kembali. Jangan berfikir kalau kalian tidak bisa
menjadi orang baik atau merasa kalo diri kita ini terlalu naif untuk berubah
hal seperti itu hanyalah bualan setan yang berbisik di pikiran kita. Manusia
sejatinya adalah makhluk yang sempurna namun mereka akan menjadi sangat hina
ketika mereka tidak bisa menjaga martabatnya di dunia. Setiap orang pasti
pernah berbuat dosa, tergantung bagaimana cara kita melihat diri kita. Mau
bertaubat memohon ampun kepada Allah atau mengabaikan peringatan Allah yang
telah di firmankan di dalam Al-qur’an. Setiap orang memiliki kesempatan yang
sama untuk berubah namun hal itu tergantung dari diri kita sendiri. Coba
tanyakan pada hati nurani kalian. Maukah kita berubah? Sudah siapkakh dengan
jalan hidup yang kita pilih? Renungkan itu baik-baik. Selama nafas ini masih
berada di dalam kandung badan kita maka kesempatan bertaubat itu masih ada.
oleh karna itu pikirkan lagi, review lagi jalan hidup yang telah kita lalui.
Sudahkah kita menjadi orang yang di rahmati Allah atau malah sebaliknya kita
tergolong orang-orang yang di laknati Allah.
Bulan Ramadhan
adalah awal yang baik untuk kita membenahi diri dan memohon ampun atas
dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lalu. Marilah di bulan suci Ramadhan
ini kita perbaiki diri kita, kita revisi lagi jalan hidup kita apakah sudah
sesuai dengan syariat Islam atau masih belum. Jangan sia-siakan hidup mu di
dunia yang hanya bersifat sementara ini. Janganlah kamu terbuai dengan
keindahan dunia yang penuh fatamorgana ini. Lihatlah kenyatannya bahwa semua
ini hanyalah bersifat sementara. kebahagian yang sejati dan kekal itu hanya
bisa kita dapatkan setelah kita mati. Untuk itu persiapkan bekal kita untuk
menghadap-Nya. Karna kita tidak pernah tahu kapan kita akan di panggil oleh
Allah. Marilah kita selalu berdoa semoga di akhir hidup kita akan terpancar
senyum kebahagiaan di wajah kita bukan sebuah pancaran menyesalan yang telah
kita lakukan di masa lalu.
Selamat menunaikan
ibadah puasa 1438 H. Semoga di bulan yang penuh rahmat ini kita bisa
memaksimalkan keimanan dan ketaqawaan kita kepada Allah. Marilah kita bedahi
diri kita, ibadah kita, perilaku kita agar kelak kita menjadi golongan
orang-orang yang di cintai Allah di akhirat nanti – Amin.
Hoiriyanto,
(PBI / 2nd Semester)
I really appreciate you for sharing most important article related to free tax assistance custom dissertation writing service
BalasHapusI like this story and I hope that you will write something common soon. If you're interested I always look for information How to Become a Successful Translator Fast . I will be very thankful if you will write on this topic.
BalasHapus